Banjarbaru, SuratKabarDigital.com – Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) mulai menunjukkan ancamannya di Kota Banjarbaru. Sejumlah titik api terpantau di wilayah perbatasan, bahkan mendekati kawasan vital seperti Bandara Internasional Syamsudin Noor.
Situasi ini memicu peringatan serius dari Ketua DPRD Banjarbaru, Gusti Rizky Sukma Iskandar Putera. Ia menekankan bahwa Banjarbaru harus benar-benar siaga dan tidak menganggap enteng status darurat yang telah ditetapkan oleh Gubernur Kalimantan Selatan.
“Status siaga yang disampaikan Pak Gubernur harus jadi perhatian serius. Apalagi titik api sudah ditemukan di wilayah kita, termasuk di sekitar bandara yang sangat strategis,” ujar Rizky usai menghadiri Apel Siaga Bencana 2025.
Rizky juga menegaskan bahwa pihak legislatif telah memberikan dukungan penuh terhadap program-program tanggap darurat yang diajukan Pemko Banjarbaru. Menurutnya, seluruh usulan terkait mitigasi dan penanganan kebencanaan telah diakomodasi di sisi anggaran.
“Sekarang tinggal bagaimana seluruh unit bergerak optimal. Tidak ada alasan untuk tidak siap,” tegasnya.
Selain mendorong kesiapan teknis dan kelembagaan, Rizky juga menyoroti pentingnya peran aktif masyarakat. Ia mengingatkan bahwa kemarau saat ini memang tergolong “kemarau basah”, namun bukan berarti ancaman karhutla bisa diabaikan.
“Curah hujan yang masih turun sesekali jangan sampai membuat kita lengah. Risiko tetap tinggi. Jangan sampai nanti kita sibuk setelah api membesar,” tambahnya.
Untuk itu, pihaknya juga akan turun langsung ke daerah pemilihan guna menggerakkan kesadaran warga dalam menjaga lingkungan.
“Kita butuh kewaspadaan kolektif. Semua harus terlibat menjaga agar potensi karhutla bisa dicegah sejak dini,” pungkasnya.